ZURA TANK
Legenda
mengatakan bahwa pada zaman dulu ada sebuah negara yang hidup damai tanpa ada
permusuhan diantara warganya walaupun banyak sekali budaya yang berkembang di
negara tersebut. Negeri tersebut bernama Elderian yang dipimpin oleh seorang raja
bernama Ryan, seorang raja yang bijaksana dan adil dalam mengatur pemerintahan
negara. Selama masa pemerintahan raja Ryan negara Elderian sangat maju atau
dalam masa kejayaan. Tetapi semua berubah saat raja Ryan digantikan oleh
adiknya sendiri yang bernama Dairen yang merupakan adik kandung dari Raja Ryan.
Dairen berbeda dengan Ryan, kalau Ryan lebih fokus pada kepentingan masyarakat
dari pada memperluas kekuasaan daerah kekuasaan dan harta hal itu berbanding
terbalik dengan Dairen. Selama masa pemerintahan raja Dairen banyak masyarakat
yang tidak suka, dikarenakan penarikan uang pajak yang melambung tinggi dan
juga pembatasan budaya yang ada sehingga banyak budaya dari budaya yang sudah
berkembang di negara Elderian mulai dihilangkan. Dinegara Elderian terdapat
enam budaya, budaya yang pertama adalah Zura yang penganutnya percaya pada Dewa
Api, kedua adalah Ales percaya pada Dewa Air, ketiga adalah Fifilian yang
percaya pada Dewa Tanah, keempat adalah Willus yang percaya pada Dewa Angin,
sedangkan yang kelima dan keenam adalah Arius Dan Aries yang sama-sama percaya
Dewa Alam tetapi memiliki masing-masing Dewa yang berbeda Rius dan Ries. Karena
keegoisan raja Dairen maka membuat kebijakan untuk satu budaya yaitu percaya
terhadap Dewa Api dengan kata lain budaya Zura, tetapi hal itu ditolak oleh
masing-masing tetua budaya maka dari itu dilakukan pertemuan antara para tetua
budaya dan raja Dairen. Setelah pertemuan dilakukan raja Dairen tetap saja
tidak mau mengubah keputusannya tersebut dan hal ini menimbulkan ketidakpuasan
dari para tetua budaya akhirnya para tetua memutuskan untuk berperang melawan
pemerintahan raja Dairen. Perangpun tidak terelakan banyak korban jiwa
berjatuhan dan akhir dari perang ini menyebabkan negara Elderian terpecah
menjadi enam negara dengan nama-nama negara diambil dari nama budaya
masing-masing. Perang berakhir ketika disepakati perjanjian perdamaian antara
keenam negara, karena dalam perang tersebut belum ada negara yang menang dan
para tetua sepakat untuk mengakhiri perang tersebut dan perjanjian itu dinamai “Janji
Enam Negara” yang berisi tentang “setiap negara sepakat untuk mendirikan
negara mereka sendiri dengan sistem budaya yang telah dianut masing-masing
negara tanpa ada perselisihan diantara masing-masing negara, jika ada negara
yang membuat masalah atau melanggar perjanjian ini maka negara lain sepakat
akan memerangi negara tersebut”. Waktu berjalan sangat cepat satu abad telah
terlewatkan banyak yang telah berubah dimulai dari kemajuan teknologi dan
kemajuan sistem perekonomian yang sangat maju. negeri yang bernama ZURA, negeri
yang rakyatnya sangat ramah ini merupakan negeri yang sangat damai dibandingkan
dengan kelima negeri lainnya. Dikenal dengan sebutan negeri damai karena banyak
sumber daya alam dari negara tersebut yang dapat dimanfaatkan dan juga kemajuan
bidang lainnya seperti teknologi ekonomi dan juga kemiliterannya. Hal ini yang
membuat iri negara lain dan ingin menguasai negeri tersebut. Salah satu negeri
yang ingin menguasai negeri Zura adalah negeri Ales, negeri yang dikenal dengan
kekejamannya ini ingin menghancurkan negeri Zura dan mengambil semua sumber
daya alam mereka.
Pemimpin
Ales Zorgon dikenal dengan sebutan “the master tank destroy” atau ahli
menghancurkan tank telah menyiapkan pasukan untuk menyerang negeri Zura.
Rencana ini terdengar oleh negara lain dan mengecap negara Ales telah melanggar
perjanjian damai, maka dari itu negara Fifilian dan Wilus sepakat untuk
menyerang Ales. Tetapi semua penyerangan tersebut sia-sia karena ternyata Ales
tidak menyerang Zura dan negara Zura baik-baik saja, ternyata serangan tersebut
merupakan tipuan dari negara Ales untuk memancing negara lain untuk berperang
karena sesuai isi dalam perjanjian jika ada salah satu negara yang mengangkat
senjatanya untuk negara lain maka negara tersebut akan diserang oleh negara
lain kecuali negara tersebut. Maka karena negara Ales sudah diserang oleh dua
negara tersebut maka Zura, Ales, Rius dan Ries sepakat menyerang negara
Fifilian dan Wirus. Perang pun tak terbendung dan akhirnya dua negara tersebut
takluk di tangan empat negara lainnya, kemudian dua negara tersebut menyerah
dan dan mengakui budaya negara lain, hasil dari perang yaitu bahwa negara
Fiiflian dan Wilus jatuh ke tangan Ales setelah adanya rapat pertemuan keempat
negara sepakat bahwa Ales berhak megambil alih dua negara tersebut. Hal ini
membuat Zorgon merasa senang karena rencananya telah berhasil, yaitu dengan
memperluas darerah kekuasaan negeri Ales dengan mengambil alih negeri Fifilian
dan Wilus maka kekuatan negeri Aless menjadi lebih kuat dan setelah kuat baru
Zorgon akan menghancurkan negeri Zura.
To
be continued.....