Bagi para pemula yang masih awam dalam dunia Copywriting pasti kalian penasaran apa itu “Bias Kognitif?”. Menurut buku The Handbook Of Evolutionary Psychology, bias kognitif merupakan sebagai pola penyimpangan sistemastis dari norma atau rasionalitas yang berlaku dalam penilaian. Sederhananya, bias kognitif adalah prasangka alam bawah sadar atau kesalah berfikir pada diri seseorang. Tapi alangkah lebih baiknya kalian bisa mempelajari teknik-teknik dasar dalam copywriting terlebih dahulu.
Kalian bisa mempelajarinya terlebih
dahulu sebelum melanjutkan pembahasan mengenai bisa kognitif pada copywriting.
Contoh bias kognitif
“sebenarnya, ada 108 jnis bias kognitif saat ini, tapi hanya ada 5 yang sering digunakan dalam dunia digital marketing”
Berikut 5 macam bias kognitif adalh
sebagai berikut:
1.
Bias
Tertanam
Seseorang seringkali bergantung pada informasi yag pertama kali mereka dengar atau mereka baca. Kalian bisa memanfaatkan hal ini untuk membantu pembaca agar memahami dengan jelas nilai produk atau jasa kalian.
Contoh bias
kognitif :
a. Kalian bisa
menampilkan grafik perbandingan hargamu sendiri dengan competitor. Ada bagian
ini paikan harga kamu yang lebih unggul
b. Mengenal
lebih dalam keluhan pembaca kalian dan menyesuaikan dengan keunggulan produk
kalian.
2.
Bias
Ikut-ikutan
Tahukah kalian bahwa di Negara kita Indonesia sangat akrab sekali dengan kebudayaan ikut-ikutan? Nah, jenis bias ini sama persis dengan kebudayaan tersebut. Dengan memuat sesorang betindak untuk megikuti apa yang telah dilakukan oleh banyak orang.
Dampak dari penerapan bias ikut-ikutan bisa membuat calon pembaca kalian berfikir bahwa “saya tidak sendirian, orang lain jua sudah mencoba lho dan mengarahkan pikiran mereka agar penasaran atau menyesal jika tidak mencoba produk kamu.
Penerapn
bias ini cukup sederhana kok kamu hanya perlu:
a. Menambahkan
keyword atau kata ‘sudah terbukti dan teruji…” atau ‘ribuan orang sudah merasakan…”
pada bagian headline atauisi konten kalian
b. Menyiratkan
kata seperti “jangan ketinggalan…”
c. Jika
mengunkinkan, kamu bisa sisipkan bukti dalam review hasil testimoni pembaca
atau testimoni produk kamu
3.
Bias
Mendukung Pilihan
Biasanya ketika pembaca melihat sebuah produk, anggaplah iklan online kalian, disaat yang sama mereka menentukan membeli atau tidaknya produk kalian. Peran kalian disini adalah mendorong pembaca agar berasumsi bahwa produk kalianlah jawaban atas keluhan yang mungkin pembaca rasakan.
Penerapan
bias ini yaitu :
a.
Sebelum
beriklan
Menampilkan
testimony positif guna meyakinkan pembaca
b.
Setelah
beriklan
Menggunakan bahasa seperti “pilihan yang bagus!”. Menyertakan ucapan trima kasih atas pembelian yang dilakukan sam ahlnya kamu menghargai keputusan pembaca kalian.
Bias ini juga bisa kamu implementasikan dengan memberi bonus tambahan berupa potongan harga di pembelian mereka selanjutnya.
4.
Bias
Por-Inovasi
Bias jenis ini pada dasarna menjelaskan nilia, kegunaan, maupun manfaat dari produk yang kalian tawarkan. Memaparkan ketiganya mampu mengubah konversi dari pembaca menjadi calon pembeli, dan dari pembeli menjadi calon pelanggan.
Metode
penerapannya antara lain :
a. Teliti
dengan jelas keunggulan produk kalian
b. Paparkan fitur khusus dari produk kamu
5.
Bias Bebas
Resiko
Bias bebas resiko pada dasarnya digambarkan dalam bentuk jaminan uang kembali atau kasarnya seperti garansi pemakaian. Bias ni mampi menghapus keluhan pembaca yang mungkin setelah membeli produk kamu. Cara penerapannya kalian bisa mengantisipasi resiko pembeli yang menyesal telah membeli produk kalian, dengan mengunggulkan manfaat pembelian, dan mendukung manfaat itu dengan alasan yang masuk akal.
Bagaimana apakah kalian sudah paham tentang bias kognitif, kalau masih belum kalian bisa mempelajari lebih dalam dengan sumber-sumber yang terpercaya dan bisa dikatakan lebih lengkap. Semoga sedikit tulisan saya ini bisa membantu para pembaca memahami apa itu bias kognitif.