hallo guys berjumpa lagi bersama hsngaming kali ini bahasan kita agak berbobot dari yang sebelum-sebelumnya guys. oh lupa nyapa apa kabar semua? semoga baik-baik ya oke kita langsung saja simak artikel kali ini mengenai
"DINAMIKA MEDIA ONLINE DI INDONESIA"
Infromasi sangat mudah didapat saat ini. Dari kemudahan akses informasi komunikasi, seseorang akan semakin dimudahkan. Namun, apakah semua informasi itu berguna bagi kita atau hanya akan jadi sampah yang memperkeruh otak kita?
Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menyebutkan lebih dari setengah penduduk indonesia terhubung ke internet. APJII melakukan survei sepanjang tahun 2016 menemukan 132, 7 juta orang Indonesia terhubung ke internet. Adapun total dari penduduk indonesia 256, 2 juta orang (Kompas, 24/10/16).
Apalagi ini sudah memasuki tahun 2018 maka prediksinya pengguna internet di Indonesia juga akan terus semakin meningkat. melihat dari karakter internet yang tidak mempunyai batas teritorial, setiap orang mampu mengakses apapun. selama akses tersebut bisa dibuka oleh siapapun, pengguna internet bisa mengonsumsi dan menyebarkannya, apapun dan dimanapun. Hal ini yang bisa menimbulkan dampak negatif kenapa? karena dengan mudah akses info tentang apapun dan siapapun bisa mengakses bisa berdampak pada para generasi muda terutama pada anak-anak usia dini ditakutkan mengakses konten-konten yang tidak layak untuk mereka tonton, apalagi sekarang media sosial sudah ada unsur tentang agama, politik, berita hoax, menjelek-jelekan orang yang berujung pada fitnah dan masih banyak lagi.
Nah hal inilah menurut sudut pandang dari penulis bahwa dinamika internet di indonesia sangat miris sekali terutama dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial yang nantinya akan berdampak pada anak-anak generasi muda bangsa kita.
pada hari kemarin penulis juga mengambil objek berita yang ditayangkan ditelevisi mengenai konten-konten di media sosial yang sebetulnya tidak layak dan sangat tidak manusiawi itu diakses oleh para anak-anak tingkat SLTP, dan para pembaca pun juga sudah tahulah kelakuan para anak-anak sekolah di indonesia yang juga sempat viral. Bukannya viral tentang hal positif malahan tentang hal negatif.
Paradigma inilah yang sehrausnya kita rubah agar supaya para generasi muda bangsa indonesia tidak disebut sebagai generasi wacana.
sekian untuk artikel kali ini apabila ada kata-kata yang salah ataupun yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. tujuannya untuk mengingatkan teman-teman semua tentang kondisi sekarang ini.
terima kasih