DEAD DAY STORY PART 1
Menceritakan seorang anak muda yang merupakan seorang murid
beladiri pencak silat dari padepokan pencak silat “Golok Api”. Anak muda itu
bernama Reno Darmawan tapi biasa di panggil dengan julukan “Redar”. Redar masih
duduk di kelas 1 SMA dia suka sekali yang namanya pencak silat. Dia sudah
belajar pencak silat sejak kelas 3 SD dikarenakan memang pada zaman itu
kehidupan dikuasai oleh geng atau mafia semua diatur atas kekuasaan
masing-masing geng dikota Listaan terdapat 3 geng besar yang berkuasa pada
tahun 1974 kala itu ayah Redar “dermawan” merupakan anggota dari salah satu
geng yang bernama “Burst Family” salah satu geng yang terdir dari banyak
pengusaha yang menggunakan kemampuan bela diri dalam “War Street” atau perang
jalanan dan merupakan geng dengan pendapatan kekayaan nomor 2 dikota Listaan.
Selain Burst Family ada juga Black Dog dan juga geng yang paling besar dan
terkuat yaitu 13 Black Family. Mereka para geng berkuasa atas daerah kekuasaan
dan usaha bisnis dari tiap geng. Tetapi ada satu masalah yang membuat Dermawan
merasa gelisah karena dia tidak ingin melakukan pekerjaan yang tidak
sepantasnya ini dia juga tidak ingin anaknya yaitu Redar meneruskan
pekerjaannya. Kemudian Dermawan menyembunyikan anaknya dan berpura-pura tidak
memilki anak.
Dan tahun-tahun berlalu banyak sekali yang berubah para geng sudah
mulai tidak berkuasa dan semua sudah di berantas oleh pihak yang berwenang atau
kepolisian setempat. Tetapi masih ada satu hal yang tidak bisa diketahui oleh
pihak kepolisian lainnya. Mereka masih banyak yang berkeliaran, tetapi pada
tahun 2002 ini sudah tidak ada lagi yang namanya geng atau mafia semua sudah
diambil alih oleh pemerintahan kota Listaan. Tetapi mereka masih berkeliaran di
sekitar kita. Dan masih banyak juga geng yang membangkitkan gengnya lagi dengan
melalui sektor bisnis atau kerja dan salah satu yang dimaksud adalah para orang
sudah berpengalaman pencak silat. Redar salah satu orang yang diincar oleh
banyak geng karena beladirinya yang sangat hebat dan nantinya digunakan sebaga
kekuatan untuk menakuti para pesaing mereka.